Return on Investment atau biasa dikenal dengan singkatan ROI, lebih dikenal dengan istilah laba atas investasi.
ROI merupakan ukuran atau indeks yang memperlihatkan seberapa besar laba atau keuntungan yang di peroleh atas investasi yang telah ditanam pada perusahaan.
Dengan kata lain seberapa besar investasi yang telah ditanam dapat dikembalikan menjadi keuntungan atau laba.
Laba atas Aset merupakan rasio keuangan yang merepresentasikan seberapa efektif aset perusahaan digunakan untuk menghasilkan laba.
Rasio ini memberikan pengetahuan besarnya keuntungan yang diperoleh dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan. Laba bersih adalah laba setelah bunga dan pajak, atau earning after interest and tax.
Total asset adalah modal dari pinjaman dan modal sendiri. Jadi pada dasarnya rasio ini menunjukkan laba bersih yang diperoleh dari modal sendiri dan modal pinjaman. Formula untuk mengkalkulasi rasio Return on Assets, ROA, adalah sebagai berikut:
ROA = Laba bersih / Total Assets
Dari formulanya diketahui bahwa Return on Assets, atau ROA menunjukkan besarnya pendapatan bersih yang didapat perusahaan dari seluruh asset yang dimilikinya.
Nilai rasio 0,25 atau 25 persen menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba bersih yang nilainya 25 persen dari total asetnya.
Semakin besar nilai rasionya, maka semakin besar modal yang dapat dikembalikan dari total asset perusahan menjadi laba. Artinya semakin besar laba bersih yang diperoleh perusahaan, semakin baik kinerja perusahaan tersebut.
Laba atas ekuitas, atau Return on Equity, atau ROE merupakan rasio keuangan yang dapat menunjukkan besarnya laba bersih yang diperoleh dari ekuitas yang dimiliki perusahaan.
Sedangkan equity adalah modal yang dimiliki perusahaan sendiri, bukan dari pinjaman.
Jadi pada dasarnya rasio ini menunjukkan seberapa besar laba yang diperoleh dari modal sendiri. Formula untuk mengkalkulasi rasio Return on Equity, ROE, adalah sebagai berikut:
ROE = Laba bersih / Ekuitas
Dari formulanya diketahui bahwa Return on Equity, atau ROE menunjukkan besarnya keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan dari equity yang dimilikinya.
Nilai rasio 0,20 atau 20 persen menunjukkan bahwa perusahaan sanggup memperoleh laba bersih yang nilainya 20 persen dari ekuitasnya.
Semakin besar nilai rasionya, maka semakin besar modal yang dapat dikembalikan dari ekuitas menjadi laba. Artinya semakin besar keuntungan bersih yang diperoleh dari modal sendiri.
ROE tinggi akan menyebabkan posisi pemilik modal perusahaan semakin kuat.